Exhaust hood adalah salah satu peralatan penting yang sering kalikurang diperhatikan di dapur. Padahal alat ini sangat membantu untuk meminimalisir asap, uap, dan bau yang muncul saat memasak agar kualitas udara di dapur tetap terjaga. Exhaust hood yang berfungsi dengan baik akan membuat dapur terasa jauh lebih nyaman, bebas dari kelembapan, dan mencegah munculnya bau tak sedap.
Namun, ternyata tidak semua orang memasang exhaust hood dengan benar. Ada beberapa kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan. Kesalahan-kesalahan ini dapat mengurangi efektivitas exhaust hood itu sendiri, bahkan membuatnya kurang nyaman digunakan sehari-hari. Lantas, apa saja kesalahan-kesalahan yang dimaksud? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, yuk simak penjelasan berikut!
Memilih Ukuran Exhaust Hood yang Kurang Tepat
Ukuran exhaust hood ternyata bukan sekadar masalah estetika, tapi ini juga sangat mempengaruhi kinerjanya. Masih banyak yang beranggapan bahwa semua exhaust hood sama saja, apapun ukurannya. Padahal kenyataannya, ukuran yang tidak tepat bisa mempengaruhi daya hisapnya. Exhaust hood yang terlalu kecil bisa membuat asap dan bau tidak hilang sepenuhnya, sementara yang terlalu besar justru menggunakan banyak ruang di dapur.
Nah, untuk memilih ukuran yang sesuai, pertama-tama pastikan kamu telah mengukur luas dapur dan kompor. Exhaust hood yang lebih besar dan berdaya hisap tinggi biasanya diperlukan untuk dapur yang luas, sedangkan dapur kecil bisa menggunakan ukuran yang lebih kompak. Dengan memilih ukuran yang tepat, exhaust hood akan bekerja optimal menjaga kebersihan udara di dapur.
Menempatkan Exhaust Hood Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah
Selain ukuran, penempatan exhaust hood juga menjadi faktor penting yang sering diabaikan. Ada yang memasang exhaust hood terlalu tinggi, sehingga asap dan bau tidak terhisap secara efektif. Sebaliknya, ada juga yang memasangnya dengan jarak yang terlalu rendah, sehingga mengganggu ruang gerak saat memasak.
Jarak ideal untuk memasang exhaust hood adalah sekitar 65-75 cm dari permukaan kompor. Jarak ini telah diperhitungkan untuk memaksimalkan daya hisap alat tanpa menghalangi ruang gerak di dapur. Dengan penempatan yang tepat, exhaust hood dapat bekerja dengan baik, menjaga kebersihan udara di dapur, dan membuat aktivitas memasak terasa lebih nyaman dan menyenangkan.
Mengabaikan Kualitas dan Sistem Ventilasi
Ventilasi tentu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kinerja exhaust hood, tapi sayangnya, sering kali kualitas ventilasi ini terabaikan. Banyak orang yang memasang pipa ventilasi seadanya atau menggunakan material yang kurang bagus, misalnya seperti pipa fleksibel yang mudah rusak. Akibatnya, aliran udara jadi kurang lancar dan efektivitas exhaust hood menjadi berkurang.
Sebaiknya, gunakan pipa ventilasi yang kokoh dan tahan lama, seperti pipa berbahan logam, untuk memastikan udara mengalir dengan baik ke luar ruangan. Selain itu, pastikan juga tidak ada hambatan di sepanjang pipa ventilasi yang bisa menghalangi asap keluar. Dengan sistem ventilasi yang tepat, dapur bisa tetap segar, bebas asap, dan tentunya lebih nyaman untuk memasak.
Tidak Melakukan Perawatan Rutin pada Filter
Filter adalah bagian dari exhaust hood yang sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Sayangnya, banyak orang lupa atau menunda untuk membersihkan filter ini secara rutin, padahal filter ini berfungsi untuk menyaring banyak partikel dan kotoran yang dihasilkan saat memasak. Filter yang kotor akan menurunkan kemampuan exhaust hood dalam menyedot asap dan bau.
Usahakan untuk membersihkan filter setidaknya sebulan sekali atau sesuai dengan intensitas penggunaan. Membersihkan atau mengganti filter secara rutin tidak hanya membuat exhaust hood lebih tahan lama, tetapi juga meningkatkan kualitas udara di dapur. Nah, dengan begitu, dapur tetap bersih, segar, dan nyaman setiap kali digunakan.
Tidak Mengatur Kecepatan Exhaust Hood Sesuai Kebutuhan
Umunya, exhaust hood dilengkapi dengan beberapa tingkat kecepatan untuk menyesuaikan daya hisap agar sesuai dengan kebutuhan. Namun, banyak yang terbiasa menggunakan satu tingkat kecepatan saja, tanpa memperhatikan jenis hidangan yang sedang dimasak. Padahal, pengaturan kecepatan yang tidak sesuai bisa menyebabkan alat bekerja kurang efisien atau bahkan berlebihan.
Nah, kamu bisa menggunakan kecepatan rendah untuk memasak yang tidak menghasilkan banyak asap, seperti mengukus atau merebus. Sebaliknya, jika kamu sedang menggoreng atau memasak dengan metode yang menghasilkan banyak asap, gunakan kecepatan maksimal. Dengan menyesuaikan kecepatan sesuai kebutuhan, exhaust hood akan bekerja lebih efektif, dan kualitas udara di dapur tetap terjaga.
Kesimpulan
Nah, itulah 5 kesalahan umum yang harus dihindari dalam pemasangan exhaust hood di dapur. Jadi, meskipun hal ini terlihat sepele, kesalahan dalam pemasangan dan perawatan exhaust hood dapat membuat efektivitasnya menjadi berkurang. Namun, dengan menghindari lima kesalahan ini, exhaust hood akan berfungsi optimal dan membuat dapur tetap nyaman untuk digunakan. Nah, jika kamu sedang mencari exhaust hood berkualitas atau lebih banyak tips dan informasi menarik lainnya, yuk cek di Dapur Stainless sekarang!