Kompor tanam kini sedang naik daun di kalangan para pemilik rumah modern. Bukan hanya karena desainnya yang minimalis dan elegan, tapi juga karena fungsinya yang bisa menghemat ruang dapur secara maksimal. Tak heran kalau banyak orang mulai melirik kompor tanam sebagai pilihan utama untuk mempercantik dapur kesayangan.
Namun di balik tampilannya yang cantik, kompor tanam ternyata punya sisi lain yang harus diperhatikan, khususnya saat proses pemasangannya. Jika asal pasang tanpa pertimbangan matang, risiko seperti kaca pecah, kebocoran gas, hingga korsleting bisa terjadi kapan saja. Nah, sebelum buru-buru pasang, yuk kita bahas terlebih dahulu semuanya di artikel ini agar tidak salah langkah!
Mengapa Pemasangan Kompor Tanam Harus Ekstra Hati-hati?
Sebelum membahas cara pasangnya, penting untuk tahu dulu alasan di balik keharusan memasang kompor tanam dengan penuh perhatian dan ketelitian.
1. Material Rentan Pecah
Permukaan kompor tanam yang terbuat dari kaca tempered memang terlihat elegan, tapi juga cukup sensitif. Kaca ini bisa pecah atau retak jika terkena tekanan yang tidak merata atau salah teknik saat pemasangan. Biasanya masalah ini muncul karena dudukan yang kurang rata atau tumpuan yang terlalu keras.
2. Risiko Kebakaran dan Ledakan
Kalau sudah berhubungan dengan gas dan listrik, urusan keamanan tentu jadi hal nomor satu. Pemasangan yang tidak tepat bisa menyebabkan sambungan gas bocor atau kabel korslet. Efeknya bisa fatal, mulai dari percikan api, ledakan kecil, hingga kebakaran serius. Maka dari itu, langkah awal pemasangan harus dipastikan aman dan sesuai prosedur.
3. Keamanan Keluarga
Kompor tanam memang tertanam dan tampak menyatu dengan meja dapur, tapi bukan berarti 100% aman. Kalau sambungan gas longgar atau kaca dudukannya tidak stabil, kompor bisa jadi bahaya tersembunyi di rumah. Terlebih jika ada anak-anak yang sering main di area dapur, keamanan harus jadi prioritas utama.
Baca Juga: Ketahui! Ini Dia 7 Kelebihan Kompor Tanam yang Bikin Dapur Makin Stylish!
Persiapan: Kunci Pemasangan Aman Kompor Tanam
Sebelum memulai instalasi, ada baiknya menyusun rencana dan menyiapkan segala kebutuhan terlebih dahulu agar proses pemasangan berjalan mulus.
1. Pilih Lokasi yang Tepat
Pilih tempat yang bebas dari bahan-bahan mudah terbakar seperti tirai atau kayu. Area dapur juga harus punya ventilasi yang memadai supaya asap bisa keluar dengan lancar. Sirkulasi udara yang baik membantu menjaga dapur tetap aman dan nyaman saat kompor digunakan.
2. Siapkan Permukaan yang Kuat dan Datar
Jangan sembarangan pilih meja. Gunakan bahan yang tahan panas seperti granit, stainless steel, atau cor semen yang ditopang rangka kuat. Permukaan harus benar-benar datar, karena sedikit saja miring bisa menyebabkan tekanan tidak merata dan berisiko memecahkan kaca kompor.
3. Lubangi Meja Sesuai Ukuran Kompor
Setiap kompor punya ukuran dudukan yang berbeda, jadi pastikan lubang di meja sesuai dengan tipe yang digunakan. Misalnya, untuk kompor dua tungku, umumnya memerlukan lubang 70 x 38 cm. Selain itu, pastikan juga ada ruang untuk jalur selang gas, terutama jika menggunakan tipe kompor gas.
4. Pastikan Ketersediaan Listrik atau Jalur Gas
Kompor gas dan kompor induksi punya kebutuhan berbeda. Kompor gas butuh jalur selang dan regulator yang pas, sedangkan induksi butuh stop kontak yang aman. Cek ulang apakah dapur sudah memiliki infrastruktur yang sesuai agar pemasangan bisa dilakukan tanpa kendala.
Langkah Langkah Aman Memasang Kompor Tanam
Nah, setelah semua persiapan beres, sekarang saatnya masuk ke langkah demi langkah pemasangan yang aman dan efisien.
1. Matikan Aliran Gas/Listrik
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan semua sumber energi dimatikan. Baik itu aliran listrik maupun gas. Hal ini penting untuk mencegah insiden tak diinginkan seperti percikan api atau kebocoran saat proses instalasi.
2. Bersihkan Area dan Lepaskan Pelindung
Area dudukan harus bersih dari debu, sisa makanan, atau bahan lainnya yang bisa mengganggu. Lepaskan semua pelindung seperti plastik dan busa dari kompor untuk memastikan pemasangan lebih presisi dan tidak terhalang apa pun.
3. Pasang Busa Pelindung
Busa ini biasanya disediakan oleh produsen dan berfungsi sebagai bantalan antara kaca kompor dan meja. Tempelkan pada sisi dalam kompor sebelum dipasang. Busa ini berfungsi meredam tekanan serta menjaga stabilitas kompor saat digunakan.
4. Letakkan Kompor pada Dudukan
Masukkan kompor secara perlahan ke lubang yang telah disiapkan. Tekan perlahan tiap sisi hingga benar-benar menyatu dan tidak menggantung. Pastikan posisi kompor rata, kokoh, dan tidak goyang agar kaca tidak mudah retak.
5. Sambungkan Selang Gas atau Kabel Listrik
- Untuk Kompor Gas:
Pasang selang dengan benar ke regulator dan pastikan terikat kuat menggunakan klem. Gunakan obeng untuk mengencangkan dan lakukan tes menggunakan air sabun untuk memastikan tidak ada kebocoran. - Untuk Kompor Induksi
Colokkan kabel ke stop kontak yang aman dan memiliki grounding yang baik. Hindari penggunaan kabel sambungan panjang yang bisa menimbulkan risiko korsleting.
6. Periksa Kembali Semua Sambungan
Setelah semua terpasang, cek ulang seluruh koneksi. Gunakan larutan sabun untuk mendeteksi kebocoran gas, jika muncul gelembung, berarti masih ada kebocoran dan perlu diperbaiki sebelum digunakan.
7. Pasang Komponen Tambahan
Beberapa kompor tanam dilengkapi dengan aksesori tambahan seperti penutup atau pelindung nyala api. Pasang semua komponen ini sesuai dengan petunjuk dalam buku manual agar fungsi kompor bisa berjalan sempurna.
8. Nyalakan Kompor untuk Uji Coba
Terakhir, nyalakan kompor untuk mengecek apakah semua bagian berfungsi dengan baik. Pastikan api menyala stabil untuk kompor gas, dan semua pengaturan menyala normal untuk tipe induksi. Uji coba ini penting untuk memastikan semua langkah pemasangan sudah benar.
Baca Juga: 1, 2, atau 3 Tungku, Ketahui Ukuran Ideal Kompor Tanam
Hal Penting Lain yang Perlu Diingat
Selain pemasangan, ada beberapa hal penting lainnya yang harus terus diperhatikan demi keamanan dan kenyamanan penggunaan jangka panjang.
1. Jarak Aman
Idealnya, kompor tanam ditempatkan dengan jarak minimal 15 cm dari dinding dan sekitar 1 meter dari plafon. Jarak ini memberi ruang untuk sirkulasi udara dan menghindari percikan api menyentuh benda di sekitarnya.
2. Regulator Gas
Gunakan regulator yang sesuai standar nasional. Hindari membeli regulator murah atau tidak bersertifikat karena tekanan gas yang tidak stabil bisa menyebabkan api tidak normal bahkan membahayakan.
3. Kebersihan dan Perawatan
Kompor tanam perlu dibersihkan secara rutin, terutama di area sekitar burner atau permukaan kaca. Sisa makanan atau minyak yang menempel bisa jadi pemicu api atau bau tak sedap jika tidak segera dibersihkan.
4. Keamanan Anak
Jika ada anak kecil di rumah, pertimbangkan untuk menambahkan pengaman tambahan di sekitar kompor. Saat tidak digunakan, matikan gas dan lepas regulator demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
5. Ikuti Buku Panduan
Setiap produsen biasanya memberikan buku panduan khusus. Jangan abaikan bagian ini karena informasi di dalamnya dirancang khusus untuk tipe kompor yang digunakan, termasuk detil ukuran, jenis sambungan, dan cara perawatan.
Kesimpulan
Jadi, pemasangan kompor tanam memang terlihat simpel dari luar, tapi sejatinya membutuhkan perhatian ekstra di setiap detailnya. Mulai dari pemilihan meja, pengecekan sambungan gas atau listrik, hingga uji coba terakhir, semuanya berperan penting untuk menciptakan dapur yang aman dan berfungsi optimal.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, risiko kaca pecah, kebocoran, hingga korsleting bisa dihindari. Kalau masih ragu, menggunakan jasa profesional tetap jadi opsi terbaik untuk memastikan semuanya sesuai standar keamanan.
Nah, lagi butuh kitchen set atau meja stainless khusus untuk kompor tanam? Serahkan pada ahlinya! Dapur Stainless hadir sebagai solusi jasa kitchen set terbaik untuk dapur modern dan aman. Yuk, hubungi untuk konsultasi lebih lanjut!